Ketahanan Eksternal Diwarnai Resiko Ketika Modal Asing Keluar dan Cadangan Devisa Tertekan

Ekonomi Indonesia, dilema pertumbuhan dan stabilitas (mediahukumnews.com)

Jakarta, mediahukumnews.com – Akhir-akhir ini, pasar keuangan Indonesia kembali menunjukkan tekanan signifikan akibat arus keluar modal asing. Catatan Bank Indonesia (BI) menunjukkan, bahwa dalam minggu pertama November 2025, investor asing menarik dana mencapai 4,58 triliun rupiah dari instrumen Surat Berharga Negara (SBN) dan SRBI. Gerak keluar ini, meningkatkan kekhawatiran, setelah sebelumnya BI melakukan intervensi pasar guna menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Menanggapi hal tersebut, BI justru menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 bps, menjadi 4,75 persen, untuk merangsang pertumbuhan sekaligus menjaga kondisi likuiditas di pasar. Kebijakan ini diambil dalam rangka menyeimbangkan pelonggaran moneter dengan risiko tekanan eksternal, terutama di tengah global yang lebih volatile.

Sementara itu, posisi cadangan devisa Indonesia mengalami penurunan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Menurut data terbaru, cadangan devisa turun (meskipun tercatat masih tinggi) menjadi sekitar 148,7 miliar dolar Amerika, yang setara dengan pembiayaan enam bulan impor dan utang luar negeri. Cadangan devisa ini, sebagian besar memang digunakan untuk menahan gejolak pasar valuta asing. Keputusan pemerintah juga sedang diarahkan untuk mengevaluasi kebijakan repatriasi hasil ekspor, setelah regulasi sebelumnya dinilai belum memberi dampak signifikan terhadap penguatan devisa.

Ekonomi Indonesia, dilema pertumbuhan dan stabilitas (mediahukumnews.com)

Di balik langkah-langkah stabilisasi ini, para analis memperingatkan adanya risiko ganda. Resiko itu di satu sisi, arus modal asing yang terus menerus keluar, dan di sisi lain, penurunan kepercayaan investor domestik yang juga memilih menempatkan aset di luar negeri. Bila tren ini berlanjut, Indonesia bisa menghadapi tantangan serius dalam menjaga daya tahan eksternal, meski secara makro kebijakan stabilisasi berjalan aktif. ***