Jakarta, mediahukumnews.com – Jumlah investor pasar modal di Indonesia melejit—menjelang pertengahan Oktober 2025, Indonesia Stock Exchange (IDX) mencatat hampir 19 juta investor terdaftar, dengan lebih dari 8 juta di antaranya aktif di saham. Dengan masuknya banyak generasi muda, pasar terlihat semakin ramah bagi investor ritel dan demokratisasi kepemilikan saham tampak nyata.
Tetapi di sisi lain, indeks utama yakni IHSG (IDX Composite) tengah menghadapi tekanan. Per 24 Oktober 2025, indeks mencapai sekitar 8.272 poin dan bahkan telah mencatat reli dalam beberapa sesi. Sentimen global berupa ketidakpastian konflik dagang dan suku bunga tetap mengintai.
Ketidakstabilan ini menunjukkan dilema pasar saham Indonesia. Meskipun basis investor melebar dan partisipasi publik naik, fundamental eksternal seperti aliran modal asing, nilai tukar rupiah, dan posisi fiskal tetap dapat menjadi penghambat. Misalnya, pada 15 Oktober 2025 tercatat arus jual bersih asing di pasar reguler sebesar Rp 1,43 triliun.
Kesimpulannya, surga investor ritel di Indonesia bukanlah jaminan tanpa tantangan. Untuk benar-benar menguat, pasar membutuhkan kombinasi yaitu kestabilan makroekonomi, aliran modal asing yang sehat, dan edukasi ke investor ritel agar tidak terjebak euforia. Jika tidak, lonjakan investor muda bisa saja teredam oleh gejolak eksternal yang mana akan menjadi momentum yang cepat berlalu, bukan landasan pertumbuhan jangka panjang. ***
