Pemangkasan Suku Bunga, Paket Stimulus dan Dollar AS sebagai Cadangan Devisa, Arah Baru Ekonomi Indonesia

Jakarta, mediahukumnews.com – Memasuki kuartal empat 2025, beberapa kebijakan moneter dan fiskal tampak dipacu agar dapat memulihkan kondisi perekonomian Indonesia. Bank Indonesia, membawa kabar mengejutkan dengan memangkas suku bunga acuan menjadi 4,75 persen untuk mendorong konsumsi dan investasi, sementara pemerintah juga menyiapkan paket stimulus Rp16,23 triliun dalam bentuk bantuan sosial, program padat karya, dan insentif pajak sektor pariwisata.

Selain itu, Kementerian Keuangan mengkaji insentif, agar dolar AS tetap disimpan di dalam negeri guna memperkuat cadangan devisa. Di sisi lain, DPR menyetujui defisit APBN 2026 sebesar 2,68 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Kombinasi kebijakan moneter dan fiskal ini, diharapkan mampu menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 4,7–4,8 persen pada 2025. Namun demikian, potensi risiko inflasi jika harga energi dan pangan global melonjak, tetap masih mengintai. ***

 

Sumber: Reuters, Tempo